Dalam rangka meningkatkan kemampuan literasi siswa-siswi, guru, tenaga kependidikan, dan seluruh warga sekolah, maka SMK Kesehatan Airlangga menyelenggarakan kegiatan workshop peningkatan literasi dan sosialisasi Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) selama 2 hari, yaitu pada hari Rabu dan Kamis, 2-3 Oktober 2024 bertempat di laboratorium keperawatan dan aula sekolah. Adanya workshop ini dilatarbelakangi oleh nilai literasi SMK Kesehatan Airlangga pada rapor pendidikan Kemdikbud yang memiliki capaian baik, namun memiliki penurunan pada nilai daripada tahun sebelumnya. Hal ini membuat pihak sekolah segera berperan aktif menemukan akar permasalahan dan solusi untuk melakukan pembenahan, yaitu dengan melaksanakan workshop selama 2 hari tersebut.
Pada hari pertama, yaitu Rabu, 2 Oktober 2024, seluruh bapak dan ibu guru melaksanakan workshop penguatan literasi bersama dengan narasumber Bapak Aminudin Rifai, M.A. dengan topik utama membahas program literasi yang sudah dilaksanakan di sekolah beserta evaluasi atau penguatan program yang akan dijalankan. Bapak Aminudin yang memiliki pengalaman bertahun-tahun di bidang bahasa dan sastra dan saat ini bekerja di kantor bahasa Kalimantan Timur memberikan pengarahan beserta contoh nyata penguatan program literasi di berbagai sekolah, hingga berbasis komunitas masyarakat. Pada intinya berbagai kegiatan yang dilaksanakan untuk penguatan program literasi sekolah bermuara pada tumbuhnya minat baca yang tinggi di kalangan para siswa. Beberapa program yang dijalankan selama ini di sekolah seperti pembiasaan baca buku sebelum memulai pembelajaran, adanya lorong baca, pengadaan jurnal bacaan harian berbasis TI, duduk baca, dan sebagainya sudah sangat baik. Namun, beberapa evaluasi perlu dilaksanakan, misalnya anak-anak tidak sepenuhnya memahami isi bacaan jika tidak ada ulasan (review) harian ketika pelaksanaan pembiasaan baca, serta kebutuhan minat baca anak-anak pada buku dengan jenis tertentu yang perlu untuk dikelompokkan sehingga harapannya mereka memiliki ruang untuk menyalurkan ide-ide dengan teman yang sefrekuensi.
Beberapa program juga dapat dicoba yang berkaitan dengan bidang kejuruan anak-anak, misalnya adanya sudut-sudut sekolah yang dipenuhi hiasan kata-kata afirmasi untuk menumbuhkan minat baca, mengolaborasikan antara kegiatan membaca dengan diskusi, apresiasi karya siswa yang memiliki tulisan bentuk fisik maupun digital, dan lain-lain. Adanya referensi kegiatan yang dilaksanakan oleh sekolah lain juga menambah kaya wawasan tentang kegiatan literasi yang dapat diterapkan di sekolah, seperti mengadakan bedah buku atau talk show bersama penulis terkenal atau mengadakan bengkel kepenulisan untuk memfasilitasi siswa dalam berkarya, sampai memadukan kegiatan membaca dengan penyegaran pikiran (refreshing) yaitu membaca yang dilakukan di tempat wisata, dan lain-lain. Bapak Aminudin juga memberikan kesempatan kepada para bapak dan ibu guru untuk berdiskusi dan bertukar pendapat mengenai pengalaman dalam dunia literasi sehingga bapak dan ibu mendapatkan ilmu untuk menguatkan kemampuan literasi para siswa.
Pada workshop hari kedua, yaitu Kamis, 3 Oktober 2024, workshop dilanjutkan dengan materi sosialisasi mengenai Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) oleh Ibu Nur Bety, M.Pd. dari kantor bahasa Kalimantan Timur. Ibu Bety menjelaskan dengan baik mengenai latar belakang pelaksanaan UKBI dan mengapa kegiatan UKBI penting dilakukan untuk pelajar maupun kalangan profesional. UKBI ke depan bisa menjadi prasyarat dalam pengajuan beasiswa pendidikan, maupun syarat kenaikan pangkat dalam bidang profesional sehingga kegiatan ini penting untuk dilakukan. Menjadi suatu hal yang menakutkan ketika mendengar kata ujian, namun Ibu Bety menjelaskan bahwa kegiatan UKBI ini tidak selalu mengenai hal-hal yang rumit. UKBI hanya menguji bagaimana penggunaan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari dengan beberapa tingkat, dengan yang paling utama adalah bahasa sebagai identitas, bahasa untuk mempertahankan kelangsungan hidup, dan bahasa sebagai alat bersosialisasi dengan masyarakat. Maka dari itu, Ibu Bety selalu menekankan kepada peserta workshop agar tidak takut dalam melakukan UKBI nanti.
Di dalam UKBI, tidak ada keterangan tidak lulus. Setelah mengikuti UKBI, para peserta akan mendapatkan sertifikat dengan berbagai keterangan, mulai yang paling rendah dengan rentang nilai 251-325 hingga predikat tertinggi yaitu istimewa dengan rentang nilai 725-800. Beberapa standar penting untuk tingkat pelajar SMA/SMK/sederajat serta pekerjaan guru juga dijelaskan oleh Ibu Bety sehingga warga sekolah dapat mengetahui bagaimana tingkat penguasaan berbahasa Indonesia yang seharusnya. Bu Bety menjelaskan pula teknis dalam pengerjaan soal, mulai dari soal seksi mendengarkan, menangani kaidah, hingga soal membaca yang nantinya merupakan referensi soal yang dikerjakan saat UKBI utama dilaksanakan oleh warga sekolah. Kegiatan ini ditutup dengan bersama-sama meneriakkan slogan dari trigata bangun bahasa, yaitu utamakan bahasa Indonesia, lestarikan bahasa daerah, kuasai bahasa asing, salam literasi! Tidak lupa slogan UKBI yaitu teruji, lebih terpuji Salam UKBI!
Semoga kegiatan tersebut dapat menumbuhkan semangat untuk menumbuhkan penguatan literasi kepada seluruh warga sekolah sehingga diharapkan sekolah menjadi tempat untuk menempa komunitas manusia yang literat. SMK Kesehatan Airlangga, SMK Pusat Keunggulan. SMK Bisa, SMK Hebat! Vokasi Kuat, Menguatkan Indonesia!
0 Komentar